"Kami sebenarnya berminat. Kami belum sampai investasi, baru teknikal evaluasi. Nanti pemerintah bakal memanggil kita dan bertanya konsep di Sanga-Sanga layaknya apa, layaknya proses di Blok Mahakam," kata Syamsu di Jakarta, Kamis (10/11/2016). Pertamina miliki konsep mengintegrasikan Blok Sanga-Sanga bersama dengan bersama dengan bersama dengan bersama dengan bersama dengan bersama dengan bersama dengan bersama dengan sarana memproduksi migas mempunyai perseroan lainnya di lokasi Kalimantan.
Apalagi setelah Blok Mahakam bakal menjadi dioperasi Pertamina menjadi awal 2018. Selain Sanga-Sanga, Pertamina juga miliki konsep untuk menyita alih alih alih alih Blok East Kalimantan yang bakal berakhir kontraknya terhadap Agustus 2018. Saat ini Blok East Kalimantan dikelola PT Chevron Indonesia Company. "Kebetulan East Kalimantan di utara dan selatan ada Mahakam, dan ada juga Sanga-Sanga. Secara total menjadi satu kompleks, nanti diintegrasikan," tandas Syamsu.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan th. ini telah ada keputusan nasib Blok Sanga-Sanga setelah kontraknya berakhir. Tujuannya agar ada kepastian investasi bagi operator di blok yang telah beroperasi 50 th. itu.
Hak partisipasi Sanga-Sanga dikuasai BP East Kalimantan sebesar 26,25%, Lasmo Sanga Sanga 26,25%, Virginia Indonesia Co LLC 7,5%, OPICOIL Houston Inc sebesar 20%, Universe Gas & Oil Company 4,37%, dan Virginia International Co LLC 15,63%. Saat ini, PT VICO Indonesia menjadi operator Blok Sanga-Sanga. Per 30 Juni 2016, SKK Migas mencatat Blok Sanga-Sanga telah menyumbang lifting atau memproduksi siap menjajakan minyak sebanyak 18 ribu barel per hari. Sedangkan lifting gas sebanyak 31 ribu barel oil ekuivalen per hari (BOEPD).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar